SUMBARKITA. ID — Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar wacanakan penambahan sekolah baru di daerah blank zone (zona kosong) di Kota Padang sebagai upaya penambahan daya tampung bagi calon peserta didik.
Sekretaris Disdik Sumbar Sadrianto mengatakan pada tahun ini jumlah siswa SMP yang lulus sekitar 85.404 orang. Sementara daya tampung di tingkat SMA/SMK dan madrasah hanya 79.868 orang. Artinya, sekitar 5.536 siswa akan bersekolah di sekolah swasta.
“Saat ini daya tampung kita belum bisa memenuhi keinginan masyarakat. Artinya daya tampung kita sangat terbatas. Jadi jika kita ingin menampung, kita harus merencanakan tahun depan untuk membangun unit sekolah baru,” ucap Sadrianto, Jumat (1/7/2022).
Sandrianto mengatakan setelah memperhatikan banyaknya daerah blank zone di Kota Padang, setidaknya dibutuhkan empat sekolah lagi untuk memenuhi daya tampung peserta didik.
“Setidaknya dibutuhkan empat sekolah lagi untuk memenuhi daya tampung peserta didik. Misalnya saja di daerah Pagambiran dan Padang Timur, sekolahnya yang ada itu jauh-jauh. Situasi kepadatan penduduk yang tidak simetris dengan posisi sekolah menjadi salah satu penyebabnya,” katanya.
Pendidikan, kata Sandrianto amat bergantung pada tiga pilar, yaitu pemerintahan, masyarakat, dan orang tua. Ia berharap masyarakat dapat membantu dalam penyediaan lahan.
“Jika ada masyarakat yg ingin membantu memberikan tanahnya, kami akan coba ajukan ke pusat untuk dijadikan sekolah baru,” ucapnya.
Munculnya sistem zonasi dalam penentuan sekolah bagi siswa sambungnya juga disebabkan belum meratanya sekolah-sekolah yang berada di daerah.
Selain itu, juga masih banyak masyarakat yang menilai beberapa sekolah masih menjadi sekolah favorit. Sehingga banyak orang tua dan siswa yang berlomba-lomba untuk bisa masuk ke sekolah tersebut.
“Dengan adanya aturan dan sistem zonasi ini tidak ada lagi yang namanya sekolah favorit, semua sekolah sama saja, karena semuanya sudah akreditasi A, guru-gurunya sudah disertifikasi. Jadi persentase diterima semua sama. eksklusivisme atau pandangan terhadap sekolah yang selama ini terjadi kita cairkan melalui sistem zonasi,” katanya menutup. (Fajar).