PADANG, SUMBARKITA – Batang Arau sebagai sungai terbesar di Kota Padang saat ini kondisinya memperihatinkan. Kualitas air di sungai itu tercemar akibat belum optimalnya pengelolaan limbah maupun sampah dari kegiatan industri dan aktivitas rumah tangga.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan untuk menjadikan daerah aliran sungai (DAS) Batang Arau bersih dan menjadi tempat wisata yang menarik, tidak bisa dengan mengandalkan pemerintah saja.
“Dibutuhkan kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat untuk berperan nyata dalam memulihkan DAS Batang Arau, terutama dari sampah akibat pertumbuhan manusia dengan segala aktivitasnya,” katanya dalam FGD Hasil Studi Pulihkan Batang Arau di sebuah hotel di Padang, Kamis (13/10/2022).
Menurutnya, Batang Arau memang harus dibersihkan. Perlu kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Pemerintah dengan segala keterbatasannya, tak akan sanggup melawan laju pertumbuhan sampah.
Gubernur menyampaikan salah satu solusi untuk menyelamatkan Batang Arau adalah dengan melakukan pengurangan sampah dari sumbernya.
“Melalui pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot dan pemusnahan sampah nonorganik,” ungkapnya
Gubernur juga mengapresiasi peran Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumbar sebagai organisasi yang fokus dan aktif pada isu lingkungan hidup dan mendorong pengelolaan sampah di Kota Padang.