“Mungkin ada yang keseleo atau salah pengertian barangkali, pada hari ini Allhamdulillah kita sudah klarifikasi dengan PWI di Bukittinggi dan wartawan lainnya. Kita akan bangun komunikasi lebih baik lagi ke depannya. Wartawan ini adalah teman-teman saya semua dari dulu sampai sekarang. Kalau ada yang kurang pas, saya mohon maaf,” ungkapnya.
Sebelumnya, tudingan itu disampaikan oleh Ramlan pada saat mendaftar Pilkada Bukittinggi ke KPU pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Awalnya Ramlan menyentil sekolah di Jangkak di mana siswa masih belajar menumpang di MDA.
“Lihatlah kondisi sekolah di Jangkak, mana ada wartawan yang berani memberitakan. Sudah lima tahun anak sekolah menumpang di MDA Sukra, kenapa ditutupi? Saya tahu 60 orang wartawan digaji 1 juta perbulan oleh Kominfo. Saya tahu bukan tidak tahu, semua berita bukan wartawan yang mengirim tapi sumbernya sama,” katanya.
Calon Wali Kota yang diusung Demokrat dan PKS itu juga menyebut wartawan tidak berani memberitakan Tugu Polwan yang disebutnya bau kencing.