SUMBARKITA.ID — Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mendorong petani kelapa sawit swadaya untuk melakukan kemitraan atau membentuk kelompok dengan pabrik kelapa sawit guna menjaga kualitas dan harga sebagai upaya meningkatkan kesejahteraaan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Pasaman Barat melalui Kepala Bidang Perkebunan, Afrizal saat ditemui Sumbarkita di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.
“Edukasi kepada petani terus kita lakukan agar membuat kelompok dan bermitra dengan pabrik kelapa sawit,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kemitraan ini sebagai langkah awal untuk mengantisipasi permainan harga oleh tengkulak dan memperpendek rantai pemasaran. Diakui, apabila petani sudah menjalin kemitraan maka harga akan lebih terjamin.
“Jika sudah bermitra maka kelompok bisa langsung menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik. Artinya petani akan mendapat harga yang lebih tinggi,” lanjutnya.
Disampaikan, bahwa harga TBS berubah setiap minggunya yang mana penetapannya dilakukan oleh tim di Provinsi.
Kemudian ada beberapa faktor penentuan harga tandan buah segar yakni harga Crude Palm Oil (CPO), harga inti sawit dan harga cangkang serta indeks K.
“Selain itu, petani swadaya banyak melakukan panen belum pada masanya dan pengangkutan tandan buah segar yang disiram dengan air juga turut mempengaruhi harga di Pabrik,” jelasnya.
“Harga yang tinggi itu adalah tanaman yang berusia sekitar 10-25 tahun. Namun masyarakat kita baru berbuah pasir sudah dipanen dan berharap harga tinggi, tentu ini tidak mungkin,” jelasnya.
Kendati demikian, hal ini menurut Afrizal disebabkan ketidaktahuan masyarakat terhadap penggunaan bibit unggul dan keuntungannya apabila bermitra.
“Inilah yang terus kita edukasi di lapangan, baik melalui penyuluh ataupun kita dari Dinas turun langsung ke lapangan,” ungkapnya.
Disebutkan, untuk saat ini luas perkebunan sawit di Pasaman Barat mencapai 185.324 hektare (termasuk perusahaan perkebunan) dengan produksi 2,9 juta ton per tahun.
“Untuk luas perkebunan perusahaan mencapai 63.186 hektare sedangkan perkebunan rakyat 122.138 hektare,”ucapnya.
“Begitu juga kita imbau kepada pabrik kelapa sawit yang ada agar dapat menjalin kemitraan dengan petani. Karena itu sangat membantu masyarakat dalam hal harga,” sambungnya. ***