Hal yang sama juga disampaikan oleh Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) Dr. Fitri Arsih. Ia menyetujui keputusan untuk tes urine di kalangan pelajar.
“Selain sosialisasi, tes urine juga merupakan langkah tegas memerangi narkoba di kalangan para siswa,” sebutnya.
Ia juga meminta agar pihak sekolah tidak mengeluarkan siswa-siswi yang terlibat narkoba.
“Itu bukanlah tindakan yang tepat. Justru, dapat merusak mental dan peluang anak untuk memperbaiki diri,” tegasnya.
Sementara itu, Pakar Sosiologi Keluarga UNP, Eka Asih Febriani menerangkan bahwa benteng dan pertahanan utama bahaya narkoba datang dari keluarga.
“Kemudian, menanamkan nilai-nilai agama kepada anak, menjelaskan bahwa narkoba banyak mudaratnya,” terangnya.
Selain dari keluarga, ia menegaskan bahwa membentengi anak dari jeratan narkoba merupakan tugas bersama apalagi sekolah.
“Ini menjadi PR bersama. Peran keluarga, lingkungan dan sekolah sangat penting di sini termasuk bantuan dari pemerintah serta kepolisian,” pungkasnya.