Sumbarkita – Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, menyampaikan laporan akhir tahun dalam konferensi pers di Mapolda Sumbar, Selasa (31/12). Dalam laporannya, ia mengungkapkan adanya peningkatan angka kejahatan di Sumbar sebesar 3,19 persen pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Irjen Pol Suharyono menyebutkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) meningkat dari 13.135 kasus menjadi 13.436 kasus. Meskipun kenaikan tersebut dianggap tidak signifikan, ia menegaskan hal ini tetap menjadi fokus utama Polda Sumbar ke depan.
“Meski kenaikan ini tidak signifikan, tetap menjadi perhatian kami,” kata Suharyono.
Irjen Pol Suharyono menjelaskan bahwa empat jenis kejahatan mendominasi sepanjang tahun, yaitu kejahatan konvensional, transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, dan kontinjensi. Kejahatan konvensional, seperti pencurian, mencatat kenaikan dari 11.302 kasus menjadi 11.399 kasus.
Sementara itu, kejahatan transnasional yang sebagian besar terkait penyalahgunaan narkoba meningkat dari 1.333 kasus menjadi 1.434 kasus. Kasus yang berkaitan dengan kekayaan negara menunjukkan lonjakan signifikan dari 80 menjadi 139 kasus. Di sisi lain, jumlah kasus kontinjensi turun dari tujuh menjadi tiga kasus, namun gangguan keamanan lainnya mengalami kenaikan dari 211 menjadi 258 kasus.
Selain kejahatan, Kapolda juga menyoroti bencana alam yang sering terjadi di Sumbar, seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan erupsi Gunung Merapi. Pada tahun 2023, terdapat 199 kejadian bencana alam, sementara di tahun 2024 meningkat tipis menjadi 200 kejadian.
Meskipun angka kejadian hampir sama setiap tahunnya, Suharyono menekankan pentingnya respons cepat dan tanggap darurat untuk membantu masyarakat terdampak.