SUMBARKITA.ID – Anggaran fantastis Rp100 miliar yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) untuk penyelenggaraan Pekan Nasional Kelompok Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XVI di Kota Padang disorot sejumlah pihak.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Padang (BEM UNP) salah satu pihak yang mengkritisi kebijakan alokasi anggaran tersebut.
Awalnya BEM UNP menyebut bahwa Sumbar memiliki potensi dan kegiatan ekonomi yang signifikan di sektor pertanian dan perikanan.
“Pertanian di Sumbar meliputi berbagai kegiatan mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga agroindustri,” sebut BEM UNP melalui postingan di Instagram, Senin (12/6/2023).
BEM UNP juga mengapresiasi Penas KTNA tersebut dengan menyebut ajang itu sebagai wadah berkumpul dan bersilahturahmi para kontak tani, nelayan dan petani hutan untuk saling memperlihatkan pencapaiannya selaku pelaku utama dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.
“Tapi apakah petani dan nelayan Sumbar sudah sejahtera?,” sindir BEM UNP.
Menteri Kebijakan Daerah BEM UNP Agusriza Malik menyebut Penas KTNA membutuhkan anggaran sangat besar. Di sisi lain, pemberdayaan, infrastruktur maupun kebijakan yang mendukung atau pro terhadap petani nelayan di Sumbar masih minim dan membutuhkan perhatian lebih.
“Apalagi Gubernur Sumbar pernah berjanji salah satunya meningkatkan pendapatan pertanian di Sumbar. Selain Penas Tani, Gubernur Sumbar harusnya juga mengevaluasi kinerjanya sebab sejak dilantik dua tahun yang lalu, kesejahteraan petani dan nelayan masih jauh dari yang diharapkan,” ujarnya.
Aktivis Bentang Poster di Arena Penas KNTA XVI
Sejumlah aktivis mahasiswa melakukan aksi damai di lokasi Penas KNTA XVI di Laund Sutan Sjahrir Kota Padang, Senin (12/6/2023). Mereka menyampaikan keprihatinan dengan membentangkan sejumlah poster.