SUMBARKITA.ID – 67 orang calon jemaah umrah dari Kabupaten Dharmasraya terlantar di salah satu hotel yang berada di kawasan Bypass Kota Padang. Mereka dijanjikan bakal diberangkatkan Travel Mega Gumilang Grup ke tanah suci pada Jumat, 28 Oktober lalu dan akan naik pesawat pukul 17.00 WIB.
Di hari H kebarangkatan, para jemaah mendapatkan informasi dari Direktur Agen Travel Mega Gumilang Grup berinisial MIPS mengenai perubahan jadwal keberangkatan. Penerbangan akan ditunda (delay) ke hari Sabtu (29/10) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
“Namun, setelah dinanti hinga keesokan harinya, pihak agen travel malah tak bisa dihubungi. Akibatnya puluhan jemaah terlantar di Kota Padang. Kami pun terpaksa kembali lagi ke Dharmasraya tanpa difasilitasi pihak agen travel,” kata seorang calon jemaah, Ilham Fauzi seperti diberitakan Posmetro, Jumat (11/11/2022).
Usai kejadian itu, agen travel Mega Gumilang Grup tak bisa lagi dihubungi. Merasa tertipu dan dirugikan, para jemaah yang gagal berangkat kemudian membuat laporan ke Polda Sumbar pada Rabu (9/11/2022).
“Dari jadwal yang telah disebutkan bahwa akan diberangkatkan pada Jumat malam namun hingga Sabtu sore kami masih terlantar. Sementara yang bersangkutan (MIPS) tidak bisa dihubungi. Akhirnya setelah tidak ada kepastian, dengan berat hati, kami memutuskan untuk pulang kembali ke Dharmasraya,” ungkapnya.
67 calon jemaah umrah yang gagal berangkat, kata Ilham, telah mendaftar melalui agen travel tersebut sebelum Covid-19. Dua tahun menunggu, keberangkatan yang sudah di depan mata itu kandas akibat ulah pihak agen travel yang tidak bertanggung jawab.
“Kita sudah mentransfer biaya perjalanan rata-rata Rp37 juta per orang. Karena ada Covid-19, maka keberangkatan ditunda. Saat keberangkatan sudah di depan mata, travelnya malah kabur,” kata Ilham.