Limapuluh Kota – beberapa waktu belakangan dunia pendidikan di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat (Sumbar) menuai sorotan publik. Berbagai peristiwa dan kebijakan seputar pendidikan menjadi buah bibir masyarakat setempat.
Sebut saja beberapa diantaranya, seperti kehebohan saat beredar foto laki-laki menggunakan lambang negara bendera merah putih dengan posisi terbalik, warna putih di atas dan merah di bawah. Konon laki-laki dalam foto tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota, Afri Effendi.
Selanjutnya, video seorang murid membentak dan memaki guru dengan kata-kata kotor. Video ini bahkan menjadi isu nasional dan mendapat kecaman luas publik. Apalagi belakangan malah guru tersebut meminta maaf.
Video murid SD melawan dan berkata kasar ke guru berujung permintaan maaf guru dinilai sebagai pelecehan dan merendahkan martabat pendidik.
Publik Limapuluh Kota selanjutnya dibuat heboh dengan penggeledahan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat oleh Kejaksaan pada 7 Maret 2024.
Terungkap, pengeledahan itu terkait dugaan korupsi pengadaan perlengkapan siswa SD dan SMP Kabupaten Limapuluh Kota tahun anggaran 2023 senilai Rp3,55 miliar.
Saat ini kasus dugaan korupsi tersebut sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Payakumbuh.
Baru-baru ini, keterlambatan pembayaran tunjangan sertifikasi guru juga menjadi perbincangan publik Limapuluh Kota. Konon kabarnya hingga Juni 2024 atau triwulan kedua, tunjangan sertifikasi guru belum juga cair.