SUMBARKITA.ID – Gedung Pusat Kebudayaan atau Gedung Pertemuan Kota Sawahlunto dilahap si jago merah, Kamis (3/11/2022) sekitar pukul 10.15 WIB.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Sawahlunto, Jon Hendri.
“Api berasal dari Gedung Pertemuan Kota Sawahlunto,” ujarnya.
Dia mengatakan, kebakaran terjadi saat festival durian digelar di gedung pertemuan tersebut.
“Hari ini, sedang dilaksanakan juga festival durian di gedung itu dan alhamdulillah yang saya lihat tidak ada korban,” katanya.
Sejarah Gedung Pusat Kebudayaan Kota Sawahlunto
Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto adalah sebuah gedung yang terletak di Jl. Ahmad Yani No. 4 kota Sawahlunto.
Melansir Wikipedia, gedung luas 870 meter persegi ini dibangun pada tahun 1910 dengan nama “Gluck Auf”. Dahulunya gedung ini berfungsi sebagai gedung pertemuan (Societeit), dimana para pejabat pemerintah kolonial pertambangan berkumpul untuk menghibur diri.
Selain itu, gedung ini juga disebut dengan Gedung Bola, oleh karena pada salah satu sisi bangunannya dijadikan sebagai tempat bermain olahraga boling dan biliar bagi para pejabat Belanda di Sawahlunto pada saat itu.
Setelah Indonesia merdeka dan seiring dengan berakhirnya penjajahan Belanda, gedung ini dijadikan sebagai Gedung Pertemuan Masyarakat (GPM). Kemudian juga pernah dijadikan sebagai kantor oleh Bank Mandiri hingga tahun 2005.
Setelah dilakukan revitalisasi, pada tanggal 1 Desember 2006 bertepatan dengan Ulang Tahun kota Sawahlunto ke 118, gedung ini dijadikan sebagai Gedung Pusat Kebudayaan Kota Sawahlunto yang diresmikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Jero Wacik dan didampingi oleh wali kota Sawahlunto Amran Nur. ***
Lihat postingan ini di Instagram