SUMBARKITA.ID – Sebanyak 200 Kilogram daging babi yang akan diangkut dari Padang menuju kepulauan Mentawai ditolak oleh Badan Karantina Pertanian Padang. Penolakan ini dilakukan untuk meinimalisir penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Penolakan tersebut merujuk dg Surat Edaran Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 14213/KR.120/K/05/2022 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Kejadian Penyakit Mulut dan Kuku(PMK).
Surat edaran tersebut memuat Hewan Rentan PMK dari area tidak bebas, dilarang dilalulintaskan.
Serta berdasarkan Surat Edaran Bupati Mentawai Nomor 130/ED/DKPP 2022 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Terhadap Ancaman Masuk dan Menyebarnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Ternak di Wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Dalam surat edaran tersebut di poin 7.4 tertulis melarang pemasukan/perdagangan/jual beli ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba, dan rusa) dan babi dan produknya dari wilayah yang sedang ada kasus atau dugaan PMK.
Iswan Haryanto, selaku Kepala Balai Karantina Pertanian padang, mengapresiasi kepada pejabat Karantina yang melakukan penolakan.
“Terima kasih kepada petugas (pejabat karantina) yang sudah bekerja dengan baik. Penolakan lalu lintas daging babi ke Mentawai tersebut merupakan upaya kita mencegah penyebaran PMK, salah satunya di Mentawai,” ujar Iswan Haryanto, Jumat (17/6/2022)
Iswan Haryanto mengatakan daging babi yang ditolak dilalulintaskan, langsung dikembalikan kepada pengguna jasa yang akan mengirim. (*)