SUMBARKITA.ID — Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan Tuhan dari agama mana, tapi diksi cukup jelas, Ferdinand ingin menegaskan soal superioritas Tuhan dia sebagai penganut kristen, dan Tuhan yang lainnya itu diposisikan lemah tak berdaya.
Wajar saja kalau banyak pihak merasa tersinggung dengan cuitan Ferdinand Hutahean. Aksi protes di media sosial semakin tak terbendung, bahkan menjadi trending topik di Twitter.
Menanggapi hal itu, Peneliti Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS), AB Solissa mendesak polri bersikap responsif terhadap laporan masyarakat terkait dengan cuitan Eks Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahean itu.
Pasalnya cuitan Ferdinand kali ini sangat berpotensi membuat kegaduhan sehingga masyarakat rentan terfragmentasi.
“Polisi harus bersikap profesional Jangan ada kesan kelompok sana cepat diproses tapi yang disini dilindungi,” kata AB Solissa dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022).
Bahkan penilaian terhadap Polri selama ini terkesan lambat memproses laporan-laporan yang berkaitan dengan kelompok tertentu.
Namun sangat cepat memproses hukum kelompok yang lain yang dianggap bersebrangan dengan pemerintahan.
“Ini stigma buruk yang harus segera di ubah. Wajah Polri adalah wajah keadilan yang menjadi harapan masyarakat Indonesia,” ujarnya.