Sumbarkita — Wali Nagari Koto Nan Tigo, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan, Nofriedi, membantah dirinya menghalangi pendirian dapur umum Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di nagari itu. Ia justru menyatakan bahwa ia mendukung penuh program tersebut.
Bantahan tersebut berkaitan dengan pernyataan Koordinator Barisan Rakyat Nusantara (Bara Nusa) Batang Kapas, Kurniawan, yang mengatakan bahwa Nofriedi tidak mau menandatangani surat persetujuan penggunaan tanah tempat pendirian dapur MBG di nagari tersebut. Karena pernyataan dan berita tersebut, Nofriadi mengatakan bahwa seolah-olah dirinya menghalangi pendirian dapur MBG di sana.
Nofriadi mengatakan bahwa sebagai wali nagari, ia mendukung penuh pendirian dapur MBG di Koto Nan Tigo karena keberadaan itu dapur itu menyerap tenaga kerja sebagai tukang masak makanan sekitar 6.000 siswa di Batang Kapas. Selain itu, katanya, keberadaan tersebut akan mempercepat perputaran roda ekonomi di nagari tersebut dan nagari-nagari di sekitarnya sebab dapur umum membutuhkan banyak pasokan bahan makanan.
“Saya justru senang Koto Nan Tigo menjadi salah satu nagari tempat didirikannya dapur MBG di Batang Kapas. Nanti banyak ibu-ibu yang akan bekerja di dapur itu sebagai tenaga kerja dan dapur itu akan memberikan dampak baik bagi pergerakan ekonomi di nagari ini,” tuturnya di Batang Kapas pada Rabu (30/4).
Nofriadi menyampaikan bahwa bukti bahwa pihaknya mendukung Program MBG ialah mengalokasikan 20 persen dana desa untuk program ketahanan pangan nagari melalui pendirian Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) Saiyo. Ia menjelaskan bahwa bumnag itu bergerak di bidang peternakan (itik petelur dan itik pedaging), pertanian (padi sawah), dan perkebunan (gambir). Ia menyebut bahwa hasil usaha bumnag itu, yaitu telur dan daging itik serta beras, dapat dipasok ke dapur MBG di Koto Nan Tigo.
Nofriadi kemudian menjelaskan alasannya tidak mau menandatangani surat persetujuan penggunaan tanah tempat pendirian dapur MBG di Koto Nan Tigo yang diajukan oleh Koordinator Bara Nusa Batang Kapas. Ia mengatakan bahwa koordinator tersebut tidak memberitahunya dari awal tentang pencarian lokasi tempat pendirian dapur tersebut.
“Banyak warga yang bertanya kepada saya, ‘Pak, orang-orang yang menggunakan baju putih itu melakukan survei apa di nagari kita?’ Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena saya tidak tahu survei pencarian lokasi tempat dapur MBG akan didirikan. Kalau mereka (Bara Nusa) dari awal memberi tahu saya akan mencari lokasi itu, saya dan tim akan mendampingi mereka, bahkan memfasilitasi mereka. Tapi, tiba-tiba Bara Nusa datang ke kantor saya untuk meminta tanda tangan. Saya katakan, tunggu dulu. Saya akan mencari info tentang pendirian dapur itu ke pemerintah kecamatan karena kalau ada apa-apa nanti, saya yang kena. Jadi, bukan saya tidak mau tanda tangan,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Koordinator Bara Nusa Batang Kapas, Kurniawan, mengatakan bahwa beberapa hari yang lalu ia meminta tanda tangan Wali Nagari Koto Nan Tigo sebagai pihak yang mengetahui persetujuan penggunaan tanah tempat pendirian dapur MBG di nagari tersebut. Karena wali nagari tidak mau menandatangani surat itu, Kurniawan membuat surat baru dan tidak memasukkan nama wali nagari. Ia kemudian mengirimkan surat itu ke DPC Bara Nusa Pesisir Selatan di Painan untuk diteruskan ke DPP Bara Nusa.