Padang – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Alifah Padang resmi bertransformasi menjadi universitas. Peluncuran Universitas Alifah (Unifa) dihelat di Kampus I Jalan Khatib Sulaiman Padang pada Selasa (19/11/2024).
Ketua Yayasan Pendidikan Alifah Nur Ikhlas Padang, Hj. Fatmi Arma, menyampaikan cikal bakal lahirnya Universitas Alifah bermula dari berdirinya Akademi Kebidanan (Akbid) pada tahun 2002. Yayasan kemudian memperoleh izin pendirian STIKes Alifah pada 2024.
“Sehingga pada tahun 2024 Yayasan Pendidikan Alifah Nur Ikhlas Padang yang didirikan oleh sembilan perempuan menaungi dua perguruan tinggi yakni Akbid dan STIKes Alifah,” ungkap Fatmi saat menyampaikan sambutan pada peluncuran Universitas Alifah.
Seiring waktu berjalan, pada tahun 2018 Menristekdikti mengeluarkan regulasi yang mengharuskan peleburan perguruan tinggi, sehingga Akbid Alifah bergabung dengan STIKes Alifah. Saat itu terdapat lima program studi (prodi) yakni Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Masyarakat, Pendidikan Profesi Ners dan Pendidikan Profesi Bidan.
Fatmi menuturkan, pihak yayasan berkomitmen menghadirkan pendidikan berkualitas dan ramah bagi peserta didik. Komitmen itu terwujud, sehingga dari tahun ke tahun kepercayaan masyarakat terhadap STIKes Alifah selalu meningkat. Ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah mahasiswa.
“Sesuai data forlap PD Dikti saat ini ada 1.630 mahasiswa sedang menempuh pendidikan. Sesuai perkembangan STIKes Alifah, yayasan berusaha melaksanakan perubahan bentuk dari STIKes Alifah menjadi Universitas Alifah,” ujarnya.
Usaha tersebut membuahkan hasil, dimana pada September 2024 Kemendikbudristek menerbitkan persetujuan perubahan STIKes Alifah menjadi universitas.
Saat peluncuran, Universitas Alifah telah memiliki dua fakultas yakni Fakultas Kesehatan dan Teknologi Informasi yang terdiri dari tujuh program studi serta Fakultas Bisnis dan Manajemen dengan dua program studi.
Fatmi melanjutkan, pihak yayasan senantiasa meningkatkan SDM dan infrastruktur. Untuk pengembangan SDM, prioritas yayasan menghadirkan dosen kualifikasi doktoral sebanyak-banyaknya.
“Kami berharap pada tahun 2028 sebanyak 30 persen dosen telah S3 atau 6 Doktor setiap prodi,” imbuhnya.
Pada peluncuran universitas juga dilaksanakan pelantikan rektor, dekan, ketua prodi dan sejumlah pejabat struktural lainnya.
Dr. Fanny Ayudia dilantik sebagai Rektor Unifa, Ledia Restipa, M.Kep sebagai Wakil Rektor I, Dr. Eri Wahyudi sebagai Rektor II dan Desi Sarli, PhD menjadi Wakil rektor III.
Rektor Unifa, Fanny Ayudia saat menyampaikan sambutan bercerita sejarah ia menjadi mahasiswa hingga dilantik sebagai rektor. Ia merupakan mahasiswa angkatan pertama Akbid Alifah. Fanny kemudian mengapresiasi komitmen dan dukungan pihak yayasan yang memberinya beasiswa hingga memperoleh gelar doktor.
“Semua ini merupakan bukti nyata komitmen yayasan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM,” ungkap Fanny.
“Hari ini adalah hari bersejarah, tidak hanya bagi sivitas akademika Universitas Alifah namun juga untuk warga Sumatera Barat. Dengan keluarnya ijin Universitas Alifah Padang kita berharap dapat berkontribusi secara nyata dalam membentuk generasi yang kompeten, berkarakter dan memberi sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara,” sambungnya.
Ia pun berjanji akan melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya demi membawa Universitas Alifah semakin maju.