SUMBARKITA.ID — Virus lagi ‘menghantui’ China. Lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibukota Provinsi Shanxi, di China Utara, menderita diare dan muntah.
Kejadian ini diketahui 7 Oktober lalu. Namun universitas baru memberikan keterangan pada 11 Oktober, sebagaimana ditulis media China, Xinhua, Senin (12/10/2020).
Departemen pengendalian dan pencegahan penyakit di Taiyuan sudah mengambil 28 sampel kasus untuk tes norovirus. Sebanyak 11 diantaranya positif.
Norovirus adalah virus terbanyak kedua setelah rotavirus yang menjadi penyebab utama diare akut. Diare akibat virus ini bisa sangat berbahaya bila menyerang anak-anak dan bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi mengaku telah melakukan desinfeksi di asrama, ruang kelas, kantin, dan area publik lainnya, serta memperkuat pendidikan kesehatan dan pemantauan gejala untuk semua staf dan siswa.
Otoritas pengendalian dan pencegahan lokal di kota itu sedang menyelidiki sumber infeksi.
Norovirus sebenarnya bukan baru di China. Di 2018 wabah sempat terjadi, akibat makanan pesan antar.
Saat itu 157 orang diduga terinfeksi norovirus di sebuah laboratorium. Layanan pengiriman makanan telah menjadi umum di China dalam beberapa tahun terakhir, tetapi kondisi higienis makanan yang dikirim tidak mudah dikendalikan.
Di Guangzhou, sebuah kota di Provinsi Guangdong, Cina bagian selatan, setidaknya ada dua wabah ini di empat institusi pendidikan dari 2015 hingga 2017.
Menurut Sistem Pengawasan Kejadian Darurat Kesehatan Masyarakat Nasional, kebanyakan kasus menyerang kelompok muda dari 17 hingga 23 tahun.
Sebelumnya, China menjadi tempat awal merebaknya virus corona (Covid-19). Penyakit dengan nama ilmiah SARS-CoV-2 ini ditemukan pertama di Wuhan, Provinsi Hubei.
Dilansir cnbc, saat ini ada total 37 juga warga dunia telah terinfeksi corona dan 1 juta lebih kematian. Vaksin eksperimental tengah diuji untuk menyudahi pandemi. (dj/sk)
KOMENTAR