“Sudah benar saya gak usah naik gunung lagi kalau hanya akan mendapat sedih. Nanti dulu ngomongin edelweis yang sudah pasti bakal banyak dipetik. Mending omongin apa sih tujuan upacara di gunung? Promosi wisata? Mending urus wisata lain yang gak terlalu laku. Seperti Bukik Cinangkiak misalnya,” tulisnya mengakhiri.
Unggahan tersebut juga di-posting kembali akun @/infopadang_. Hingga berita ini diterbitkan, curhatan warganet itu telah disukai lebih 5 ribu akun dan dibanjiri komentar dari ratusan warganet.
“Isi hatimu sudah terlalu benci dengan bupati, hingga apapun yg dilakukan beliau tetap salah di mata anda. Padahal pemerintah mengatakan bagi yg sanggup saja. Beberapa dr rekan kerja saya tidak ikut karna memang tak sanggup.”
“Padahal banyak dr mereka yg bersenang2 setelah upacara di gunung. Bahkan kepsek2 di sini yg udah hampir uzhur berharap kegiatan ini terulang kembali tahun berikutnya. Memang lutut kaki terasa manggeretek tp hati mereka bahagia. Balik lagi sih ke pribadi masing masing, kalo hati yg lah sampik taraso payah se sado ee,” tulis salah seorang warganet di dalam kolom komentar.
“klw dr kata2nya. lebih prihatin atas kata2 MERUSAK ALA DAN PETIK EDELWIS SECARA PAKSA. jika itu BENAR sungguh sangat disayangkan. apa tidak ada LARANGAN atas pemetikan EDELWIS yg harusnya dilindungi karna semakin puna. kedepannya mgkn lebih di perhatikan lagi apa saja yg dilarang agar tetap menjaga KELESTARIAN ALAM ingat GUNUNG bisa MARAH jika kita tak bisa MENJAGANYA sekali dentuman GUNUNG semua kena IMBAS,” komentar warganet yang lain.
Berita Terkait:
- Peringati HUT RI, Puluhan Ribu Pendaki dan Ribuan Bendera Bakal Dikibarkan di Gunung Talang
- Wacana Pemkab Solok Pusatkan HUT RI ke 77 di Puncak Gunung Talang Tuai Kritik Walhi Sumbar
Editor: RF Asril