Agam – Sebanyak 12 konflik satwa liar dengan manusia terjadi di Kabupaten Agam dalam rentang Januari-Desember 2023.
Berdasarkan data Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, terjadi peningkatan kasus dibanding tahun sebelumnya.
“Pada 2022 jumlah konflik satwa dengan manusia hanya 11 kejadian atau naik satu kejadian,” kata Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Rusdiyan P. Ritonga, dikutip Antara, Selasa (2/1).
Adapun rincian konflik satwa tersebut, terjadi di Kecamatan Palupuh sebanyak 4 kasus, Palembayan 6 kasus, Tanjung Mutiara satu kasus dan Matur satu kejadian.
Ia mengatakan, konflik dengan Harimau Sumatera sebanyak 8 kasus, buaya muara 1 kasus, beruang madu 2 kejadian dan macan dahan 1 kasus.
“Dari 12 konflik itu, 16 ternak warga dimangsa satwa berupa kerbau dan sapi empat ekor, kambing empat ekor dan anjing delapan ekor,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, penanganan konflik satwa dan manusia tersebut juga melibatkan tiga Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Baringin, Pasia Laweh dan Salareh Aia.