Padang -Warga Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang menyampaikan persoalan banjir yang disebabkan oleh drainase tidak berfungsi dengan maksimal kepada Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Suwirpen Suib.
Hal tersebut disampaikan pada agenda jemput aspirasi yang diadakan di ruang pertemuan di lingkungan SMK N 6 Padang pada Minggu, 28 Januari 2024.
Dalam aspirasinya, warga menyebutkan jika curah hujan tinggi, air akan merendam permukiman warga di empat RT dan kondisi itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Suwirpen mengatakan, anggaran yang dibutuhkan tidaklah sedikit untuk menuntaskan persoalan banjir tersebut, namun ia akan meninjau masalah itu bersama Pemprov Sumbar nantinya.
“Jika anggaran memungkinkan untuk diakomodir melalui Pokok-pokok Pikiran (Pokir), maka akan kita lakukan perbaikan,” ujarnya yang dikutip pada Senin, 29 Januari 2024.
Ia menjelaskan, Pokir bisa dialokasikan untuk program-program pembangunan sesuai dengan kebutuhan daerah. Setiap anggota DPRD wajib melaksanakan Pokir sesuai dengan amanat konstitusi negara.
“Jadi masukan-masukan yang dihimpun akan menjadi rujukan kinerja dan akan dibawa pada rapat-rapat resmi bersama pemerintah daerah, sehingga pembangunan berjalan dengan maksimal,” jelasnya.
Selain persoalan banjir, Suwirpen juga menampung aspirasi warga terkait pembangunan shelter penyelamatan diri ketika bencana alam tsunami.
“Shelter berguna untuk warga sebagai antisipasi tsunami dan juga relokasi ketika banjir,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LMP Mata Air, Abdul Azis menyampaikan drainase harus segera diperbaiki karena lambat laun akan berefek kepada perekonomian masyarakat setempat.
“Selain itu, penerangan jalan di Mata Air harus dimaksimalkan untuk mengantisipasi kriminalitas, dan juga sarana prasarana ramah anak belum ada di sini,” kata Abdul.