“Para korban berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dari Pasar Puat, rencana awalnya mereka pergi pagi dan pulang pada sore harinya dengan membawa perbekalan cukup untuk satu hari,” ujar Akmal, Jumat (4/11/2022).
Selanjutnya, kata Akmal, sekitar pukul 13.00 WIB, kapal mengalami mati mesin di lokasi memancing, lalu korban berusaha memperbaikinya. Namun, saat memperbaiki mesin, tali jangkar kapal putus dan kapal terombang-ambing dihantam ombak.
“Karena mesin mati dan tali jangkar putus, korban berinisiatif untuk berenang menuju pantai terdekat menggunakan tutup fiber. Namun, saat berusaha menuju pulau terdekat, cuaca yang buruk dan angin kencang membawa korban ke laut lepas hingga Rabu (2/11/2022),” katanya.
“Kemudian, pada hari Kamis (3/11/2022) sekitar pukul 05.30 WIB, korban melihat pulau terdekat dan berusaha berenang menuju bibir pantai. Saat hampir mendekati bibir pantai, ternyata ombaknya besar dan salah satu korban bernama Jones (28) digulung ombak,” katanya lagi.
Selanjutnya, kata Akmal, dua korban lagi atas nama Muliadi (38) dan Yoandes (45) berhasil menyelamatkan diri dengan berenang hingga ke bibir pantai.
“Saat sampai di pantai, dua korban yang selamat hanya menemukan tutup fiber yang digunakan oleh Jones untuk berenang. Setelah diperhatikan lagi, korban bernama Yoandes melihat temannya tergulung ombak sejauh 20 meter dari bibir pantai,” kata Akmal.
“Saudara Jones sampai saat ini belum ditemukan, kita akan terus optimalkan pencarian hingga beberapa hari kedepan,” tegasnya.
Editor: RF Asril