PADANG, SUMBARKITA – Kabupaten Kepulauan Mentawai menjadi daerah paling miskin di Sumbar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan di Bumi Sikerei mencapai angka 14,48 persen.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan di Sumbar Tahun 2022, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah berkomitmen untuk memprioritaskan program dan kegiatan di Kepulauan Mentawai.
“Oleh karena itu pada tahun 2023 nanti saya sudah instruksikan SKPD terkait di provinsi agar dapat memprioritaskan program dan kegiatannya di Kabupaten Kepulauan Mentawai,”
“Sehingga Mentawai dapat keluar dari kondisi kemiskinan ekstrem sebagaimana yang diberi label oleh pemerintah pusat,” jelas gubernur,” kata Mahyeldi, Jumat (7/10/2022).
Mahyeldi menjelaskan secara umum saat ini angka kemiskinan di Sumbar berada di peringkat keenam secara nasioan dan kedua se-pulau Sumatra.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menargetkan untuk mengentaskan kemisikinan ekstrem di Sumbar pada Tahun 2030 mendatang.
Pada tahun itu diharapkan angka kemiskinan ekstrem di Sumbar sudah nol persen. Ia yakin target itu dapat tercapai mengingat kondisi Sumbar bukan daerah yang mengandalkan manufaktur dan industri, namun angka kemiskinannya terbilang rendah.
“Mari kita hilangkan pola pikir yang keliru yang mengangap kemiskinan tidak dapat dihapuskan dan menganggap bagian dari takdir. Padahal sebenarnya miskin itu adalah kondisi hidup yang bisa berubah jika manusianya berniat mengubahnya,” katanya. (*)
Editor: RF Asril