SUMBARKITA.ID — Aksi sadis sepasang kekasih DAF (26) dan LAS (27) yang membunuh dan memutilasi RHW (32) diulas oleh Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel.
Dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu menduga, dua sejoli tersebut pernah menggunakan modus penjebakan seksual pada orang lain sebelum Rinaldi.
Namun merujuk hasil investigas Polda Metro Jaya, Reza punya pendapat lebih jauh. Menurutnya, tampaknya kasus pembunuhan itu termasuk tipe instrumental-gratifikasi (ekonomi).
Artinya, niat awal pelaku ialah merampas harta. Namun karena korban melawan, pelaku bertindak lebih jauh. “Perilaku pelaku kebablasan, sehingga perampokan atau pemerasan berencana justru menjadi pembunuhan,” tutur pria asal Rengat, Indragiri Hulu, Riau itu.
Reza juga menganggap aksi pelaku memotong-motong tubuh korban bukan didorong oleh emosi, tetapi dilatari motif instrumental yang tidak ada sangkut pautnya dengan suasana hati.
Menurutnya, mutilasi itu sebagai upaya pelaku mencegah kasus tersebut terungkap. “Tubuh korban dicacah-cacah dengan maksud agar barang bukti lebih mudah dihilangkan, pelarian diri dari TKP (tempat kejadian perkara, red) lebih cepat, dan korban tidak bisa diidentifikasi,” sambung Reza.
Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu menyebut modus pelaku begitu rapi, yaitu menjebak korban secara seksual.
Menurut Reza, bisa jadi hal itu mengindikasikan para pelaku pernah melakukan modus serupa sebelumnya.
Oleh karena itu, peraih gelar MCrim dari Universitas of Melbourne tersebut mendorong polisi dan kejaksaan memaksimalkan ancaman hukuman bagi kedua pelaku.
“Dengan asumsi adanya riwayat kejahatan dan kefasihan sebagai hasil belajar, ditambah dengan hasil studi bahwa faktor finansial merupakan prediktor yang kuat bagi residivisme pelaku pembunuhan, maka semoga Polda Metro Jaya dan kejaksaan memaksimalkan ancaman pidana bagi dua sejoli maut itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, jajaran Polda Metro Jaya menangkap DAF LAS pada Rabu lalu (16/9). Kasus itu terungkap setelah polisi menyelidiki laporan tentang hilangnya RHW. DAF dan LAS menghabisi RHW di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat pada 9 September lalu.
LAS berperan membujuk RHW mau berhubungan ala suami istri. Ketika LAS dan RHW sedang bercumbu, DAF beraksi. Kekasih LAS itu menghantamkan batu bata ke kepala RHW.
Selanjutnya DAF dan LAS menusuk RHW. Ketika RHW sudah tak bernyawa lagi, kedua pelaku memutilasinya menjadi 11 bagian.
DAF dan LAS lantas memasukkan potongan tubuh korban ke dalam tas keresek dan koper. Selanjutnya, mayat korban disimpan di lantai 16 di salah satu tower di Apartemen Kalibata City. (sumbarkita/jpnn)