Sumbarkita – Erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12) lalu disertai guguran awan panas dan hujan abu vulkanik.
Hingga hari ini Selasa (5/12) erupsi terus mengeluarkan abu vulkanik. Catatan Petugas Pos Gunung Api (PGA) Marapi Sumatera Barat, selama dua hari Minggu dan Senin, terjadi 46 kali erupsi dan 66 kali hembusan.
Warga yang berada di sekitar Gunung Marapi, khususnya wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Bukittinggi diimbau meningkatkan kewaspadaan khususnya terhadap bahaya abu vulkanik.
Abu vulkanik mengandung partikel dan gas berbahaya. Mengutip Teach The Eart, partikel dan gas berbahaya dalam abu vulkanik meliputi, karbon dioksida sulfat (sulfur dioksida), asam hidroklorik dan asam hidroflourat.
Dilansir dari International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), abu vulkanik menimbulkan bahaya untuk kesehatan pernapasan karena partikelnya terhirup ke dalam paru-paru.
Selain iritasi saluran pernafasan, bahaya abu vulkanik menyebabkan iritasi mata dan iritasi kulit.
Kemudian efek tidak langsung abu vulkanik terjadi pada lingkungan yang terdampak, seperti berkurangnya jarak pandang dari abu di udara yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Hujan abu vulkanik juga berefek pada persediaan air bersih, karena terjadi kontaminasi air atau penyumbatan dan kerusakan peralatan pasokan air.