Menurut Andre, alasan bahwa mobil dinas baru sudah dianggarkan di APBD merupakan sesuatu hal yang tidak bisa diterima.
“Jika punya rasa empati, punya sense of crisis, anggaran itu bisa dialihkan pada hal yang jauh lebih berguna dan bermanfaat untuk masyarakat,” kata Andre kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).
Ia juga tak habis pikir dengan alasan yang dikemukakan Gubernur Sumbar kalau pengadaan mobil dinas baru disebabkan mobil dinas lama rusak dan rem blong.
“Kan tinggal dibawa ke bengkel saja, itu bisa. Kalau nggak tahu bengkelnya, sini biar saya tunjukin,” ujar Andre.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, pembelian mobil baru dilakukan karena mobil dinas yang lama sudah rusak.
“Mobil lama sudah rusak, rem blong, enggak mungkin itu dipakai. Beberapa kali ada gangguan transmisinya walaupun sudah kita servis, jadi tidak safety,” kata Mahyeldi kepada wartawan usai rapat paripurna DPRD Sumbar, Senin (16/8/2021).
Selain itu, kata Mahyeldi, pengadaan mobil juga telah dianggarkan di APBD 2021.
Mahyeldi menambahkan, harga mobil dinas baru untuk dirinya juga jauh dari yang dianggarkan.
“Saya kira mobil yang saya pakai anggaran yang dialokasikan RP 1,4 M kalau tidak salah. Kita beli yang di bawah itu,” pungkasnya.
Wagub Sumbar, Audy Joinaldy
Wakil Gubernur Sumbar Audy menyebut pembelian mobil dinas tersebut telah dianggarkan sebelum mereka menjabat Gubernur dan Wagub Sumbar.
Audy menjelaskan, pengadaan mobil itu pun setelah recofusing untuk penanganan COVID-19. Bahkan, kedua mobil dinas itu dibeli dibawah pagu anggaran.