PADANG, SUMBARKITA – Rentetan gempa yang mengguncang Mentawai sejak pagi disebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berpotensi picu gempa megathrus Mentawai bermagnitudo 8,9 disertai tsunami.
Hal ini diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang, Suhaidi Ahadi dalam konferensi video yang digelar Minggu, (11/09/2022) pukul13.30 WIB.
“Sejumlah gempa yang terjadi hari ini di Mentawai hari ini, sangat mungkin membangkitkan potensi gempa bermagnitudo 8,9,” ujarnya.
Lebih jauh Suhaidi menjelaskan bahwa gempa megathrust ini juga berpeluang disertai tsunami. Jika terjadi, gelombang akan berdampak bagi wilayah Mentawai, Pesisir Barat Sumatra, dan juga Kota Padang.
Suhaidi menegaskan potensi ancaman bencana ini mesti ditanggani dengan membangun kewaspadaan. Masyarakat diminta lebih waspada dan memiliki literasi terkait kebencanaan.
“Perlu diperhatikan bahwa yang mesti kita bangun adalah literasi kewaspadaan, bukan ketakutan. Masyarakat diharapkan lebih aware terhadap gempa dan mengenali potensi yang diakibatkan oleh gempa,” ujarnya.
Kesadaran masyarakat terhadap kebencanaan dan pengetahuan terkait proses evakuasi mandiri perlu lebih masif disosialisasikan oleh pihak-pihak terkait.
“Kenali karakteristik gempa anda maka anda akan selamat,” pungkas Suhaidi.
Dari catatan BMKG, sedari pagi, Mentawai telah diguncang empat kali gempa. Berikut datanya:
06:10 WIB magnitudo 6,1 (147 km Barat Laut Kepulauan Mentawai) kedalaman 10 km
06.24 WIB magnitudo 5,4 (146 km Barat Laut Kepulauan Mentawai) Kedalaman: 11 km.
10.29 WIB magnitudo 4,4 (146 km Barat Laut Kepulauan Mentawai) Kedalaman: 10 km.
13.28 WIB magnitudo 4,0 (19 km Barat laut, Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai) Kedalaman 10 km. (*)
Editor: RF Asril