“Pada pukul 01.00 WIB, cucu pasutri itu terbangun dan menangis meminta minum. Anak korban D mengambil air minum di dapur dan masih mendengar suara orang tuanya bercerita,” ungkap AKP Agustinus Pigai, kepada Sumbarkita.id, Sabtu (4/3/2023).
Ia melanjutkan, pada pukul 05.15 WIB, D membangunkan ibunya hendak salat subuh namun tidak ada sahutan dari korban. Lantas ia kembali ke kamarnya lagi.
“Nah pada pukul 06.30 WIB, suami D bernama J pulang ke rumah tersebut untuk mengantarkan anaknya sekolah. Saat itu D mengatakan kepada suaminya bahwa ortunya dibangunkan namun tidak ada sahutan,” jelas Agustinus.
Lantas mereka berdua berinisiatif untuk membuka pintu kamar korban.
“Setelah dibuka, dilihat ibunya sudah tergeletak di lantai kamar dengan wajah lebam dan berdarah serta di pegang kaki korban dingin dan tidak bernapas lagi,” kata AKP Agustinus.
“Setaleh itu tetangga melayat dan berkumpul. Saat tetangga telah ramai berkumpul lalu ada yang melihat ada orang tergantung di belakang rumah pada pukul 06.40 WIB,” ulas Kasat.
Saat dilihat oleh pihak keluarga ternyata yang tergantung adalah suami dari korban.
Korban Divisum dan Otopsi
Usai dievakuasi dari lokasi kejadian, jasad kedua korban langsung menjalani visum. Hasil visum itu disampaikan oleh petugas Puskesmas Nan Sabaris, dokter Herlina.
AKP Agustinus membeberkan hasil visum tersebut.