Ia menekankan pentingnya pelibatan orang tua, pelatihan berkala oleh tenaga kesehatan, dan pemanfaatan kebun sekolah sebagai bentuk pendidikan gizi dan ketahanan pangan.
Defriman menegaskan bahwa keberhasilan program MBG akan sangat bergantung pada pembenahan implementasi.
“Harus ada SOP yang jelas, sistem evaluasi yang transparan dan dapat diakses publik. Kalau tidak, program ini berpotensi menjadi bom waktu: memakan anggaran besar tanpa dampak yang nyata,” ujarnya.
Sebagai institusi pendidikan terkemuka, kata Defriman, Universitas Andalas terus berperan aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah melalui kajian ilmiah dan pengabdian masyarakat.