PADANG, SUMBARKITA — Sebagian besar guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga saat ini masih terus berjuang mendapatkan penghasilan yang layak.
Profesi yang dituntut berkualitas, namun di sisi lain kesejahteraannya belum diperhatikan optimal.
Bahkan tidak sedikit guru PAUD yang hanya memperoleh honor kisaran Rp100 hingga Rp350 ribu perbulan.
Realitas ini juga akan dihadapi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru PAUD yang merupakan calon-calon pendidik bagi anak usia dini di masa yang akan datang.
Menanggapi kenyataan itu, SumbarKita mewawancarai sejumlah Mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru (PG) PAUD Universitas Negeri Padang (UNP).
Siti Natasya Aurelia mahasiswa akhir PG-PAUD UNP mengatakan honor atau gaji bagi guru PAUD masih jauh dari kata sejahtera.
“Saya berharap guru PAUD dapat disamakan dengan guru-guru lainnya. Perlu disadari peran guru PAUD tidak kalah penting,” katanya, Sabtu (23/7/2022).
Ia juga berharap agar guru PAUD mendapatkan formasi dalam CPNS. Kalau pun belum dapat diterima menjadi PNS, ia berharap guru PAUD yang masih berstatus honorer bisa mendapatkan gaji yang layak.
“Padahal pendidikan anak di usia dini sangat penting. Pembelajaran dasar itu dilakukan di PAUD dan itu bisa menjadi bekal bagi anak untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya,” ungkapnya.
Selain itu, menurutnya, guru PAUD juga memiliki sertifikasi. Namun perlakuan yang diterima amat berbeda dengan guru-guru yang lain.
“Proses pembelajaran di PAUD tidak mudah. Karena anak di usia dini masih cenderung bermain. Maka desain pembelajarannya harus dilakukan sambil bermain,” sebutnya.
Senada, Mahasiswi PG-PAUD UNP Novita Wulandari juga mengeluhkan hal yang sama.
Novita menyebut pendidikan anak usia dini amat berperan dalam pembentukan karakter anak. Akan tetapi pemerintah selama ini terkesan menganaktirikan nasib guru PAUD.
“Jika gurunya sejahtera maka akan lebih semangat lagi dalam mengajar anak. Jika guru tidak sejahtera, maka semakin sedikit pula orang yang ingin jadi guru PAUD,” katanya.
Novita menyebut honor guru PAUD di daerah perkotaan hanya Rp350 ribu. Angka yang lebih kecil daripada itu diterima guru PAUD di daerah pedesaan. Mereka hanya dihargai Rp100 hingga Rp150 ribu perbulan.
“Honor sebanyak itu masih jauh dari kata sejahtera. Saya berharap pemerintah benar-benar memperhatikan kondisi guru PAUD ini,” katanya. (Idris)
Berita Terkait: Kesejahteraan Guru PAUD di Tanah Datar Jauh dari Layak, Digaji Rp 450 Ribu Per 3 Bulan