PADANG PARIAMAN, SUMBARKITA – 800 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin, Ambuang Kapur, Kabupaten Padang Pariaman saat ini kesulitan untuk mendapatkan makanan.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.31 WIB, Senin (26/9/2022) itu turut menghanguskan sejumlah persediaan bahan makanan yang diperuntukkan bagi sekitar 850 orang santri dan guru.
Ketua Yayasan Pondok Nurul Yaqin Ambung Kapur, Azrul Aswat mengatakan selain bangunan, api juga melahap habis dua unit sepeda motor, enam unit mesin jahit, mesin pompa air, pakaian sebagian santri dan alat-alat dapur.
“Tidak ada korban jiwa. Tapi ada tiga santri yang terluka akibat tertimpa material bangunan yang terbakar. Saat ini yang paling penting soal dapur umum, karena persediaan makanan santri semuanya disimpan di situ,” ujar Azrul, Senin (26/9/2022).
Pihaknya mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Api yang begitu cepat membesar, kata Azrul, baru dapat dipadamkan satu jam kemudian.
“Saat ini kami tidak mungkin bisa mempersiapkan makan untuk kurang lebih 850 orang yang terdiri dari santri dan guru dengan alat dan bahan yang amat terbatas,” jelasnya.
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek VII Koto Sungai Sariak Polres Padang Pariaman Aiptu Fitriadi mengatakan kerugian yang dialami Ponpes Nurul Yaqin ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa, hanya saja banyak barang berharga yang terbakar. Kejadian ini pertama kali diketahui saat seorang saksi berkeliling kompleks dan melihat ada api yang menyala dari gudang yang bersebelahan dengan dapur,” kata Fitriadi, Senin (26/9/2022) pagi.
Saat itu, kata dia, saksi yang merupakan salah seorang santri bernama Bobi Nurza itu segera membangunkan pengasuh dan seluruh santri yang berada di asrama.
“Bersama-sama mereka memadamkan api secara manual. Setelah petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi barulah api dapat dipadamkan,” kata Fitriadi. (*)
Editor: RF Asril