Sijunjung –Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, Endi Nazir mengatakan permasalahan stunting masih menjadi tugas berat yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Hal itu disampaikan Endi saat membuka Bimbingan Teknis Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dalam Rangka Sinergitas Percepatan Penurunan Stunting di Balairung Kantor Bupati setempat, Senin (27/11/23).
“Karena menurut data Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) saat ini kasus stunting Kabupaten Sijunjung masih berada di angka 30 persen,” ungkap Endi Nazir.
“Sehingga diperlukan komitmen dan peran aktif lintas sektor dalam mengintervensi masalah stunting ini. Guna terwujudnya prevalensi angka stunting 14 persen di tahun 2024 mendatang,” sambungnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemkab Sijunjung mengadakan bimtek yang diikuti Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) di daerah setempat.
Sementara itu, Kadis DPMN Sijunjung, Joni Antonius berharap Ketua TP-PKK dan anggota di tingkat kecamatan dan nagari bisa bersinergi dengan stake holder terkait dalam mempercepat penurunan angka stunting dan pengentasan masalah kemiskinan.
Dia menjelaskan, saat ini telah dibentuk 156 TPK di Kabupaten Sijunjung yang terdiri dari 498 orang kader PKK, kader KB dan bidan.
Diketahui, bimtek tersebut dihadiri oleh 132 peserta kader PKK yang juga merupakan Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Turut hadir Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Sijunjung, Donna Iraddatillah, unsur Dinas Koperasi, Dinas Perkim, Dinas PP-KB serta para camat dan wali nagari.