Gerakan HRS dan 212
“Kenapa tidak diantisipasi? Seakan-akan dijebak, dibiarkan, kemudian ditindak dengan alasan (melanggar) prokes. Maka kemudian dikenakan denda Rp50 juta, cash,” ujar Abdullah.
Benang merah lainnya adalah bahwa rentetan peristiwa ini juga dilatari kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilgub DKI 2027 lalu.
“Kenapa? Karena 2017, teori apapun di dunia, Ahok harus menang jadi Gubernur DKI,” katanya.
Abdullah menyebut bahkan saat itu Ahok mendapat dukungan dari presiden dan kabinet.
“Juga didukung 9 naga. Partai-partai termasuk partai islam PPP dukung Ahok,” sambungnya.
Akan tetapi, faktanya kemudian adalah Ahok ternyata kalah dan Anies Baswedan yang melenggang menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta.
Salah satu faktor penentu kemenangan Anies, kata Abdullah, tidak lain adalah campur tangan Rizieq Shihab dengan gerakan massifnya.
“Kenapa? karena HRS dengan 212 turun ke masjid-masjid, musala. Ini adalah dendam kesumat dari para taipan dan partai besar. Karena itu diproses (kasus) seperti itu,” klaim Abdullah dilansir pojoksatu.id. (*/sk)