Payakumbuh — Berdasarkan visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh 2025-2045 ‘Payakumbuh bermartabat, maju dan berkelanjutan sebagai perwujudan adat Basandi syarak, syarak Basandi kitabbulloh (ABS-SBK)’. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait indikator indeks pembangunan kebudayaan (IPK) berbasis ABS-SBK.
FGD tersebut digelar bersama kepala OPD, Camat, KAN, Bundo Kanduang, dan LKAAM di Aula Pertemuan Ngalau Indah Lantai III Kantor Wali Kota Payakumbuh pada Kamis (10/10/2024).
Pj Wali Kota Payakumbuh Suprayitno menyampaikan perwujudan ABS-SBK merupakan bentuk komitmen daerah untuk tetap menjaga nilai-nilai agama dan adat dalam proses pembangunan daerah.
“Untuk indikator indeks ABS-SBK ini belum tersedia definisi operasional dan metadatanya, sehingga belum terukur ketercapaian kinerja implementasi dari ABS-SBK ini,” kata dia.
Namun, melalui penelitian bersama Tim Universitas Andalas, Suprayitno berharap akan diperoleh komponen-komponen yang dapat mengindikasikan indeks implementasi ABS-SBK ini, sehingga nilai indikator ini dapat dihitung setiap tahunnya sebagai salah satu indikator kinerja pembangunan daerah.
Suprayitno mengungkapkan tujuan digelarnya FGD ini sebagai dasar perumusan kebijakan pembangunan bidang kebudayaan di Kota Payakumbuh.
Adapun FGD diisi oleh narasumber dari Tim Peneliti Unand, yakni Sri Maryati, Hendra Lukito, Fajri Adrianto, Dodi Devianto, dan Rahmat Eka Putra.