Ia mengimbau kepada pemilik pesantren dengan puskesmas untuk melakukan skrinning TBC pada anak pesantren, guru, maupun karyawan.
“Sehingga mereka yang bergejala cepat kita obati,” ucapnya.
Sisi lain, Eva mengatakan pada 2024 Kota Padang diestimasikan terdapat 4.838 kasus TBC, namun yang telah ditemukan per Juli ini baru sebanyak 2.122 kasus TBC.
Sebanyak 16,4 persen kasus berasal dari luar kota, sedangkan sekitar 83 persen (1.773 kasus) berasal dari dalam kota yang tersebar di 11 Kecamatan se-Kota Padang.
“Menurut kelompok umur, kasus TBC ini sebanyak 20 persen terjadi pada anak usia 0-14 tahun, 80 persen terjadi pada usia 15 tahun ke atas,” pungkasnya.