“Diperjalanan, saya lihat hutan di Garabak Data masih asri dan perawan. Sepertinya ada faktor lain, kenapa banjir bandang ini bisa terjadi. Makanya kami akan melakukan pengkajian bersama pihak lain disana,” katanya lagi.
Selain itu dari laporan yang masuk ke BPBD Solok, hujan hanya terjadi sekitar 3-4 jam sebelum banjir bandang terjadi. Ditambah lagi, bencana ini baru pertama kali di Garabak Data.
“Ini baru pertama kali. Apalagi hujan hanya 3-4 jam, kemudian banjir bandang datang. Jadi makanya kami akan turun ke lokasi untuk melakukan pengkajian dan bantuan rehabilitasi lokasi yang terdampak,” ucapnya.
Sebelumnya, Banjir Bandang melanda Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Minggu (14/8/2022) sore. Dalam kejadian ini, seluas 60 hektar sawah dan 8 tiang listrik ambruk di hantam banjir. Bahkan sebagian besar sawah, tinggal menunggu waktu panen.
Dalam bencana ini, tidak ada korban jiwa. Kerugian ditaksir sekitar Rp 300 juta. (*)
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha