SUMBARKITA.ID – Sudah 10 hari tragedi Lubuk Tongga yang menghanyutkan 3 pelajar SMK Negeri 5 Padang. Persisnya Sabtu (11/6/2022) sekitar pukul 16.15 WIB, air bah yang datang dari hulu menghanyutkan Ikhsan Maulana, Tulfa dan Sintya Pitaloka. Sebuah petaka yang tak diharapkan selepas canda tawa bersama rekan-rekan.
Namanya remaja, mereka hanya ingin menggoreskan masa-masa muda dengan rasa gembira sebelum beranjak dewasa yang penuh dengan perjuangan dan derita. Namun, tanpa sadar itulah moment keceriaan yang terakhir dalam hidup 3 pelajar ini.
Cuaca Kota Padang kala itu memang kurang bersahabat. Rintik-rintik hujan yang mereka anggap sebuah kedamaian, tak pelak menjadi buas. Air bah pun membuat air mata badarai.
Berita hanyutnya Ikhsan, Tulfa dan Sintya membuat warga Kota padang geger. Memang saat hanyutnya tiga calon generasi penerus bangsa ini, Kota Padang tengah diguyur hujan lebat. Bahkan 4 dalam laporan BPBD Kota Padang, 5 kecamatan banjir.
Petugas gabungan yang mencari tiga pelajar ini pun hanya bisa menyisir tepian sungai. Arus deras sangat deras. Mustahil untuk melakukan pencarian dengan menyusuri sungai. Itu sama saja bunuh diri. Hujan baru baru reda tengah malam sekitar pukul 02.00 WIB.
Keesokan harinya, Minggu (12/6/2022) beramai-ramai tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI/Polri, Karang Taruna dan masyarakat mencari keberadaan tiga pelajar ini. Alhamdulillah, pencarian membuahkan hasil. Tepat pukul 11.25 WIB, petugas menemukan Sintya Pitaloka dalam kondisi tak bernyawa sekitar 1,5 KM dari lokasi hanyut. Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, Tulfa juga ditemukan. Nmaun bernasib sama dengan Sintya.
Dengan begitu, dua korban hanyut sudah ditemukan. Tinggal Ikhsan Maulana yang belum juga bertemu. Tin gabungan terus berupaya menelusuri sungai dengan berbagai metode. Bahkan mengeluarkan peralatan modern agar Ikhsan ditemukan.
Namun sampai hari terakhir percarian, Jumat (17/6/2022) Ikhsan tak kunjung bersua. Selama masa pencarian, sang ibunda, Asni turut ikut terjun ke sungai. Berharap agar sang buah hati bisa ditemukan dalam kondisi apapun.
Kepiluan dan jeritan hati Asni banyak mengundang rasa simpati dari masyarakat. Termasuk orang nomor 1 di Jawa Barat, Ridwan Kamil. Tahu bagaimana perihnya hati Asni, Ridwan kamil memposting sebuah berita di media lokal Sumatera Barat perihal proses pencarian Ikhsan Maulana di akun Instagram pribadinya. Ia menyampaikan rasa duka dan menyemangati Asni agar tegar menghadapi cobaan.
“Yth Ibu Asni di Lubuk Tongga, Sumatera Barat. Doa dari kami sekeluarga di Bandung, Semoga Allah SWT mengabulkan segala doa ibu. Semoga ananda Ikhsan segera ditemukan dan bisa bertemu lagi dalam kondisi apapun yang terbaik yang Allah tetapkan. Semoga ibu selalu dikuatkan lahir batin. Hatur Nuhun”, sebut Ridwan Kamil dalam caption postingannya.
Postingan ini mencuri perhatian warganet. Mereka turut menyampaikan rasa duka atas hanyutnya Ikhsan di Lubuk Tongga, Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Doa agar Ikhsan ditemukan dalam kondisi apapun juga mengalir dari kolom komentar Instagram Ridwan Kamil tersebut.
Postingan untuk Ikhsan Maulana ini diunggah oleh Ridwan Kamil pada Senin (20/6/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Hingga Selasa (21/6/2022), munggahan tersebut sudah mendapatkan puluhan ribu like dan 6.237 komentar.
Ucapan rasa belasungkawa yang disampaikan kepada Ikhsan ini mengembalikan memory kita atas tragedy anak Sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang hanyut di sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5/2022) silam. (*)
Pewarta : Fajar Alfaridho Herman
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha