SUMBARKITA.ID – Baru-baru ini dunia maya di kagetkan dengan postingan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang memposting kisah Ikhsan Maulana salah satu dari 3 orang siswa SMK 5 yang hanyut di Lubuk Tongga, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tanga, Kota Padang pada hari Sabtu tanggal 11 Juni yang lalu.
Ridwan Kamil membagikan tangkapan layar tulisan dari salah satu web berita ke postingan instagram pribadinya.
Pada postingannya tersebut, Ridwan Kamil menuliskan pesan yang sangat mendalam bagi ibu Asni, orang tua dari ananda Ikhsan Maulana.
Yth Ibu Asni di Lubuk Tongga, Sumatera Barat,
Doa dari kami sekeluarga di Bandung, semoga Allah SWT mengabulkan segala doa ibu. Semoga ananda Ikhsan segera ditemukan dan bisa bertemu lagi dalam kondisi apapun yang terbaik yang Allah tetapkan.
Semoga Ibu selalu dikuatkan lahir batin.
Hatur Nuhun.
Berdasarkan data yang di himpun tim SumbarKita.id, diketahui tulisan tersebut dibuat oleh salah seorang wartawan media cetak PadangEkspres bernama Shyntia Aprizani.
Shyntia menyebutkan tujuannya membuat tulisan tersebut lantaran ia merasa iba terhadap ibu Asni yang setiap harinya mencari dan mempertanyakan keberadaan anaknya yang hilang, sehingga ia tuangkan dalam tulisan.
“Tujuannya lantaran saya merasa simpati kepada ibunya ihsan. Setiap pencarian beliau tak pernah henti meneteskan air mata. Akhirnya saya buat tulisan feature karena rasa simpati saya tersebut,” katanya.
Seperti yang di ketahui Ridwan Kamil juga pernah merasakan hal yang sama seperti ibu Asni, Ia juga kehilangan anak sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz yang hanyut saat berenang di sungai Aare, Swiss.
“Beliau memposting postingan tersebut mungkin lantaran beliau kemungkinan merasa senasib dan merasa memiliki perasaan simpati yang sama lantaran anaknya tersebut juga sempat dinyatakan hilang di sungai Aare, Swiss selama beberapa minggu,” ucap Shyntia.
“Jadi, sebagaimana yang kita lihat di postingannya, beliau mendoakan agar Ikhsan cepat bertemu ibu dalam keadaan apapun. Hal ini merupakan bentuk empati lantaran beliau juga merasakan kehilangan seorang anak,” tambahnya. (*)
Pewarta : Fajar Alfaridho Herman
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha