Sumbarkita – Pilkada Berdunsanak di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman laksana diujung tanduk. Tensi politik Pilkada 2024 di dua daerah tersebut yang dikenal dengan nama Piaman (Pariaman dan Padang Pariaman), begitu panas. Apakah Pilkada Badunsak hanya sebatas jargon?
Saling lapor, saling menghujat di antara kubu dan pendukung masing-masing kandidat kentara dan terus bergulir. Kendati demikian, sampai saat ini serangan dari masing-masing kubu masih pada tataran argumentasi, tidak sampai pada kekerasan fisik.
Maka tak heran jika Saber Polri memetakan bahwa Kota Pariaman dan Padang Pariaman merupakan wilayah di Sumbar yang paling tinggi ujaran kebenciannya.
Untuk diketahui, kandidat yang bertarung di Kabupaten Padang Pariaman ada dua kubu yakni Suhatri Bur-Yosdianto dan Jhon Kenedy Azis-Rahmad Hidayat. Sementara itu di Kota Pariaman ada tiga kubu, Genius-Ridwan, Mardison-Bahrul, dan Balad-Mulyadi.
Sumbarkita telah merangkum beberapa fakta terkait tensi Pilkada di dua daerah tersebut.
Tensi Pilkada Padang Pariaman
Sampai saat ini, Bawaslu Padang Pariaman tercatat menangani 9 laporan diantaranya dibuat oleh kubu Suhatri Bur-Yosdianto dan JKA-Rahmad.
Dalam perkara itu, pada Selasa (22/10) seorang purnawirawan ditetapkan sebagai tersangka perusakan baliho.
Laporan dari masing-masing kandidat terus dilontarkan ke Bawaslu. Bahkan Bawaslu Padang Pariaman sendiri juga dilaporkan ke DKPP RI. Bunyi laporan itu menyoal tentang dugaan Bawaslu Padang Pariaman mendukung salah satu Paslon.