Untuk itu, ia meminta kepada dewan dan serta, pihak terkait dan seluruh kandidat fokus pada hal-hal baik saja.
“Jangan sampai Pilkada Berdunsanak di Piaman ini hanya sebatas jargon. Tolong ciptakan kondisi yang ramah. Jangan sampai berdampak buruk kepada masyarakat sementara itu masyarakat telah susah didesak saat ini oleh faktor ekonomi yang sulit.
Terpisah, Pakar Politik Universitas Andalas Padang, yang berdarah Piaman, Sadri, menjelaskan bahwa karakter warga Piaman ini memang agak unik.
“Warganya skeptis dan kritis. Secara umum mereka memiliki sudut pandang politik seperti bertabuik (Tabuik),” kata Sadri beberapa waktu lalu.
Dia yakin kendatipun begitu alot perseteruan antara masing-masing kubu namun pada hakikatnya setelah pemilihan akan berujung pada perdamaian.
“Seperti Tabuik. Perselisihan paham itu biasa, setelah Tabuik dibuang ke laut, semuanya kembali normal,” ujarnya.