“Nia tidak perlu seperti itu jika dulu anda peduli. Apalagi Nia anak berpestasi. Anak silek pula, berarti dia punya kelebihan dari anak2 lain karena peduli dengan budayanya,” lanjutnya.
“Anda punya kuasa tuan. Anda bisa tolong Nia dulu. Nia tak akan menerima resiko seberat ini jika anda bantu. Berapa lagi kah nia-nia yang lain yang harus jadi korban ketidak pedulian ini?,” ungkap kemarahan Ajo Wayoik.
“SAKIT RASANYA MELIHAT ANDA MENDAPAT ACUNGAN JEMPOL KARENA DIANGGAP “PEDULI” GEGARA DATANG MENENGOK JENAZAH NIA. JIKA NIA MASIH BISA BICARA, MUNGKIN DIA AKAN BILANG “APAK ALAH TALAMBEK PAK, DALAM SARUGO AWAK NDAK BUTUH BANTUAN APAK LAI DOH!,” tegas Ajo Wayoik lagi.
Postingan itu lantas ramai dikomentari netizen lainnya. Mereka menilai apa yang dilakukan Bupati Suhatri Bur itu adalah modus untuk berkampanye.
“Sekalian kampanye pilkada bupati mah jo.. Mancari suaro,” ujar akun bernama Laila Nurul Huda.
“Anak2 Miskin di Padang Pariaman sangatlah banyak Jo, tidak hanya Nia, tapi sitkon saat ini berbeda, nia jadi korban Pembunuhan kebiadapan, wajarLah seluruH orang simpatiK, tidak hanya yg berkuasa …!!,. Yuuk, Bersama memajukan Padang Pariaman, Jangan sampai Nia Nia yg lain Jadi Korban” ujar akun Rio Arianta Muchtar.
Diberitakan sebelumnya, Nia warga Korong Pasar Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11, Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman dinyatakan hilang pada Jumat (6/9) saat sedang menjajakan gorengannya. Nia baru ditemukan Minggu (8/9) di kawasan pekuburan Korong Pasar Surau, Nagari Guguak dalam kondisi terkubur dan meninggal dunia.
Diketahui, Nia ditemukan terkubur tanpa busana dengan keadaan tangan terikat tali, dia diduga menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan. Hingga saat ini, pihak kepolisian terus melakukan mendalami kasus tersebut.