Pesisir Selatan – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Pesisir Selatan, Abrar Munanda menyebut kepengurusan Baznas Pessel saat ini sedang tidak baik-baik saja.
“Ya, telah terjadi kisruh di dalam internal kepengurusan Baznas periode 2021-2026. Sekarang kondisinya sedang tidak kondusif. Kami sudah berupaya menjalankan fungsi pembinaan, namun kembali terjadi kisruh,” ujar Abrar Munanda dikutip keterangannya, Selasa (12/9/2023).
Abrar menjelaskan, selama kepengurusan Baznas periode saat ini telah terjadi dua kali kisruh di internal. Padahal sebelumnya sudah sempat diselesaikan dengan proses mediasi, namun hal tersebut kembali terjadi. Menurutnya, kisruh kali ini sulit diselesaikan lantaran empat orang pimpinan Baznas dinilai telah melakukan proses akuisisi (pengambilalihan) pimpinan Baznas dengan melakukan rapat pleno dan menggulingkan kepemimpinan Yose Leonando sebagai ketua Baznas terpilih.
“Menurut saya itu suatu tindakan yang ilegal, karena menciptakan konflik di internal sendiri. Hal ini tentu tidak baik dan saya telah berkomunikasi dengan bupati terkait hal ini,” katanya.
Abrar menyebut, pihaknya bakal meminta pejabat daerah lainnya yang memiliki kemitraan dengan Baznas untuk segera menyelesaikan konflik internal tersebut.
“Supaya lebih fair, alangkah baiknya dilebur kembali, dan kemudian dilakukan proses seleksi ulang, itu lebih profesional,” ucapnya lagi.
Abrar menjelaskan, persoalan kudeta kepemimpinan Baznas tersebut muncul dari pimpinan lainnya karena buntut dari tidak disetujuinya kesepakatan terhadap calon penerima bantuan modal usaha oleh Baznas terhadap para mustahik.
“Dari draft yang saya terima, memang tidak mencerminkan azas pemerataan. Dan hal ini jelas telah menyalahi Perbaznas nomor 1 tahun 2018 Tentang Kode Etik Amil Zakat, termaktub pada bagian ke empat keadilan pasal 10,” tuturnya.