SUMBARKITA.ID — Usulan menunda pilkada serentak 2020 semakin menguat setelah Ketua KPU Arief Budiman terkonfirmasi positif Corona.
“Ya kita prihatin. Penyelenggara pemilu di daerah juga ada yang terpapar Covid-19. Saya menyarankan agar Pilkada ditunda untuk menyelamatkan anak bangsa dari horor Covid-19,” harap Nasir Djamil, Jumat (18/9/2020).
Nasir menyatakan, penundaan pilkada serentak sedianya bisa dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan mengeluarkan aturan hukum serta masa jabatan kepala daerah.
“Presiden keluarkan aturan hukum untuk menanam satu tahun bagi kepala daerah yang habis masa jabatannya di Desember 2020,” kata Nasir Djamil.
Menurut Politisi PKS ini, penundaan waktu pelaksanaan pilkada tidak lain hanyalah untuk menyelamatkan warga negara dari bahaya Covid-19. Dan sudah sepatutnya, tekan Nasir, pemerintah fokus pada penanganan dan dampak dari pandemik Covid-19.
“Jangan sampai pilkada di tengah pandemik, dan publik sebagai ‘jalan tol’ untuk membunuh rakyatnya sendiri,” tegasnya.
Sementara itu sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman melalui pesan singkat yang disampaikan kepada seluruh wartawan di grup Whatsapp Media Center KPU RI, Jumat (18/9/2020) menginformasikan dirinya positif Covid-19.
“Diberitahukan kepada teman-teman media bahwa saat ini saya sedang menjalani karantina mandiri di rumah,” kata Arief Budiman. (sumbarkita/rmol)