Payakumbuh – Pengentasan kemiskinan merupakan persoalan sosial yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah daerah. Oleh sebab itu, kontribusi seluruh pihak sangat dibutuhkan agar persoalan itu bisa diselesaikan secara bersama-sama.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi saat memimpin rombongan Tim Safari Ramadan (TSR) III ke Al Husna Kelurahan Taratak Padang Kampung Tambago, Kota Payakumbuh, Jumat (14/3).
Ia menyampaikan, pengentasan kemiskinan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan bersama-sama dengan melibatkan banyak unsur, tidak hanya pemerintah saja, namun juga ninik mamak hingga pemangku adat lainnya.
“Dengan kondisi sekarang kemiskinan masih menghantui daerah secara keseluruhan, hal ini tentu kontras dengan filosofis Minangkabau yang menanam nilai kaya dalam sosial kehidupan sehari-hari,” katanya.
Dia mengimbau masyarakat jangan pasrah dengan kondisi yang sulit, mulai lah berusaha dan terus mencari peluang untuk meningkatkan taraf hidup, pemerintah provinsi hingga daerah akan terus berupaya untuk membuka akses kemudahan pemasaran hingga permodalan. Muaranya adalah kesejahteraan dan angka kemiskinan bisa terus ditekan.
“Salah satu hal yang menjadi persoalan lainya adalah masih tinggi nya kondisi stunting pada balita. Hal itu juga harus ditekan oleh semua pihak,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Supardi menyebutkan, persoalan stunting juga harus mendapatkan perhatian lebih karena berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan. Jika bayi-bayi stunting bagaimana cita-cita mewujudkan Sumbar Emas pada 2045 nanti.