Kemudian, pengelolaan dan pengolahan sampah berbasis masyarakat diharapkan dapat mengurangi volume sampah perkotaan karena dapat mengurangi sampah langsung dari sumbernya.
Kegiatan pengelolaan dan pengolahan sampah secara terpadu dalam bentuk program 3R (reuse, reduce dan recycle) melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat (PKM).
“Pendirian unit juga merupakan bagian dari ScienceTechnopark/Pusat Unggulan Inovasi/Inkubasi Bisnis Teknologi Universitas Bung Hatta. Dengan adanya unit ini, diharapkan dapat menjadi sumber income generating institusi dan peningkatan pendapatan masyarakat.” sambungnya.
Baca Juga : Kisah Perjuangan Bapak Proklamator Siap Diangkat ke Layar Lebar
Saat ini beberapa program telah digagas, seperti pembuatan ecoenzym dari bahan kulit nenas, jeruk, mangga, dan sebagainya; pembuatan pupuk kompos; pembuatan paving block, dan budidaya maggot.
“Di tahun 2022, program yang akan dilaksanakan ialah pelatihan pengolahan barang bekas menjadi (dipilih sesuai tingkat urgensinya). Unit pemberdayaan produk yang memiliki nilai jual,” terangnya.
Sementara di tahun 2023, direncanakan akan dilaksanakan pelatihan berkala (disesuaikan dengan kampus sadar sampah) serta melakukan produksi terbatas untuk souvenir kampus yang terbuat dari sampah.
“Pada tahun 2024, barulah akan dilaksanakan produksi pada tingkat yang lebih besar,” tutupnya.