PARIAMAN, SUMBARKITA – Sepanjang tahun 2022 terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pariaman. Bahkan, salah seroang warga dinyatakan meninggal dunia usai terjangkit penyakit yang berasal dari nyamuk tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi mengatakan, pada periode Januari-September 2022, pihaknya mencatat 128 kasus DBD di Kota Pariaman.
Tingginya kasus DBD itu, membuat Pemerintah Kota Pariaman melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya dengan melakukan fogging ke rumah atau permukiman warga.
“Namun ada beberapa kendala, masyarakat ada yang tidak mau di-fogging rumahnya atau lingkungan rumahnya,” ungkap Rio, Selasa (20/9/2022).
Penolakan dari warga itu, kata Rio, membuat proses pencegahan atau pemberantasan sarang nyamuk penyebab DBD menjadi terhambat.
“Tapi, kami tetap kukuh melakukan fogging di beberapa tempat. Empat Kecamatan di Pariaman telah di-fogging. Fogging difokuskan pada kawasan yang kasus DBD terbanyak,” katanya.
Selain penolakan dari masyarakat, Rio mengatakan sarana fogging di Pariaman yang masih terbatas juga menjadi kendala bagi pihaknya untuk melakukan pencegahan penularan DBD.