Sementara itu, meski menerima musik di kafenya dihentikan petugas, pemilik kafe bernama Netty (46) membantah tudingan tempat usaha beroperasi sampai subuh. Dia juga membantah spekulasi ada wanita malam dan bencong di kafe tersebut.
Netty menjelaskan, kafe itu berada di depan ruko yang disewa oleh anaknya. Ruko itu dijadikan tempat potong rambut atau barbershop.
“Kafe kita ini sudah enam bulan berdiri. Tempatnya di depan barbershop. Kita hanya menyediakan makanan dan minuman ringan seperti teh talua tapai, mie rebus dan mie goreng,” kata Netty.
Senada dengan Netty, pemilik ruko bernama Ema mengatakan, sejauh ini tidak ada warga yang keberatan dengan aktifitas kafe tersebut. Ia kemudian menyampaikan kejadian petugas mendatangi kafe tersebut pada Rabu malam.
“Jadi itu ada salah seorang pemuda ingin mengetes sound system. Tidak beberapa lama hidup, datang personil Polsek Koto Tangah menghentikan. Selama ini hanya memakai sound system kecil saja kok,” kata Ema.
Ketua RT setempat Sepri Efendi menuturkan, sejauh ini tidak ada warga yang mengeluh dan menyampaikan keberatan dengan aktivitas Kafe Cinta.
“Belum ada yang komplain. Warga tahunya kafe ini cuma tempat menjual makanan dan minuman ringan. Itu saja,” kata Sepri. ***