Sumbarkita – Puasa Ramadan menjadi ibadah yang wajib dilakukan bagi setiap Muslim yang sehat, baligh, dan mampu melaksanakannya. Meski dilakukan serentak, nyatanya puasa Ramadan memiliki durasi puasa yang berbeda-beda di beberapa negara.
Kenapa Durasi Puasa bisa Berbeda di Sejumlah Negara?
Puasa Ramadan dimulai saat fajar (Subuh) hingga terbenam matahari (Maghrib). Namun, karena waktu terbit dan tenggelamnya matahari tidak sama di setiap negara, durasi puasa pun beragam.
Negara-negara yang dekat dengan Kutub Utara cenderung memiliki siang hari yang lebih panjang, sehingga waktu puasanya lebih lama. Sebaliknya, negara-negara di belahan bumi selatan memiliki siang yang lebih pendek, sehingga durasi puasa lebih singkat.
Negara dengan Puasa Terlama di Dunia
Melansir dari Kompas, pada Ramadan 2025, beberapa negara harus menjalani puasa dengan durasi yang cukup panjang. Negara seperti Kiruna, Swedia, dan beberapa wilayah di Norwegia, menjalankan puasa selama 20 jam 30 menit.
Berikut urutan negara dengan waktu puasa terlama di dunia:
• Kiruna, Swedia: 20 jam 30 menit
• Nuuk, Greenland: 20 jam
• Helsinki, Finlandia: 19 jam 9 menit
• Reykjavik, Islandia: 19 jam 59 menit
• Glasgow, Skotlandia: 16 jam 30 menit
• Ottawa, Kanada: 16 jam 30 menit
• Madrid, Spanyol: 16 jam
• London, Inggris: 16 jam
• Paris, Prancis: 15 jam 30 menit
Negara dengan puasa tercepat di dunia
Sebaliknya, negara-negara yang terletak di sebelah selatan permukaan bumi akan mendapatkan ‘bonus’ siang yang lebih singkat, sehingga waktu puasa jauh lebih cepat. Beberapa negara seperti Selandia Baru dan Chili hanya berpuasa sekitar 11-12 jam per harinya.
Inilah urutan negara dengan waktu puasa paling cepat di dunia:
• Christchurch, Selandia Baru: 11 jam 30 menit
• Puerto Montt, Chili: 11 jam 30 menit
• Cape Town, Afrika Selatan: 11-12 jam
• Buenos Aires, Argentina: 12 jam
• Jakarta, Indonesia: 12 jam 30 menit
• New Delhi, India: 12 jam 30 menit
• Dubai, UEA: 13 jam
• Istanbul, Turki: 13 jam
• Madinah, Arab Saudi: 13 jam