Klaim ini bukan tanpa alasan. Bourla menyebut obat yang diberi nama Paxlovid itu dikembangkan dengan beberapa kemungkinan mutasi virus.
“Jadi itu memberi saya tingkat kepercayaan yang sangat tinggi bahwa pengobatan tidak akan terpengaruh, pengobatan oral kita tidak akan terpengaruh oleh virus ini,” katanya.
Varian baru virus corona Omicron pertama kali dilaporkan di Bostwana dan Afrika Selatan (Afsel). Negara-negara lain yang mendeteksinya yakni Australia, Austria, Belgia, Kanada, Jepang, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Israel, Italia, Nigeria, Belanda, Portugal, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Inggris Raya, dan wilayah Hong Kong di China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga resmi memasukkan Omicron menjadi “variant of concern” atau VOC (varian yang mengkhawatirkan). Omicron dilaporkan memiliki banyak strain atau mutasi dibandingkan varian Alpha, Beta dan Delta dan dianggap sangat menular. (cnbc)