PADANG, SUMBARKITA — Universitas Negeri Padang (UNP) akui kecolongan saat melakukan pengawasan terhadap konser musik yang digelar di Auditorium UNP, Minggu, 24 Juli lalu.
Hal itu dikatakan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNP Hendra Syarifuddin kepada SumbarKita, Rabu ((27/7/2022). Ia mengatakan pihaknya tidak menyangka pertunjukan musik itu akan berjalan tidak teratur dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Pihak kami kecolongan, kami mengira acara itu akan berjalan dengan baik. Karena sebelumnya yang menyewa itu juga sudah pernah menggunakan Auditorium UNP,” katanya lagi.
UNP, katanya, sudah percaya penyewa dapat menyelenggarakan pertunjukan musik dengan baik dan teratur. Sebab, sebelumnya yang bersangkutan juga pernah menggunakan auditorium untuk kegiatan amal.
“Konser kemarin itu diadakan oleh pihak luar, bukan mahasiswa UNP,” katanya lagi.
Hendra menyebut kejadian ini akan dijadikan bahan evaluasi agar ke depan kejadian serupa tidak lagi terulang.
“Kami merasa kecolongan kemarin, karena konser yang dinilai sebagian pihak kurang mendidik itu bisa terselenggara,” katanya menutup.
Konser musik bertajuk Sthala Festival yang digelar di Auditorium UNP picu kemarahan warganet, terutama mahasiswa UNP. Pertunjukan musik itu dinilai tak elok dilakukan di lingkungan pendidikan dan selama ini kampus terkesan mempersulit penggunaan auditorium untuk kegiatan mahasiswa.
Konser musik yang menghadirkan sejumlah artis nasional, di antaranya Vierratale, Ardhito Pramono, dan Feel Koplo juga dikritik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNP.
BEM UNP menilai selama ini, pelaksanaan kegiatan mahasiswa yang membutuhkan ruang dengan kapasitas besar seperti auditorium selalu dipersulit memperoleh izin pihak kampus. (Idris)
Berita Terkait: