Sumbarkita – Harga kelapa di Pasar Raya Padang melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir. Pedagang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan kelapa, yang menyebabkan kenaikan harga hingga 50 persen.
Syafrizal (45), pedagang santan di Pasar Raya, mengatakan bahwa harga santan kini mencapai Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya berkisar Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram. Ia menyebut bahwa santan murni tanpa campuran harganya bahkan tembus Rp35.000 per kilogram.
“Kelapa per biji sekarang Rp8.500 sampai Rp9.000. Kalau mau diperas, bisa Rp13.000 sampai Rp15.000. Dulu modal kelapa hanya Rp4.800, lalu naik jadi Rp8.000 saat bulan puasa,” ujar Syafrizal kepada Sumbarkita, Kamis (10/4).
Ia menjelaskan bahwa kelangkaan kelapa disebabkan oleh banyaknya pembeli dari luar Sumatera Barat yang langsung mengambil kelapa ke daerah pemasok, seperti Pariaman.
“Pembeli dari Medan dan Riau langsung beli ke petani di Pariaman untuk dijual ke PT Kara Santan Pertama. Mereka beli per kilogram, sedangkan kami pedagang di Padang biasanya beli per biji. Tentu petani memilih menjual kepada mereka karena harganya lebih tinggi. Kami hanya kebagian sisa,” tuturnya.
Kondisi itu, kata Syafrizal, berdampak kepada pelaku usaha rumah makan yang menjadi pelanggan tetap para pedagang santan. Syafrizal menyebut bahwa biasanya pembeli bisa mendapatkan banyak santan dengan uang Rp50.000, tetapi kini Rp100.000 saja tidak cukup.
“Biasanya warung belanja Rp500 ribu, sekarang jadi Rp300 ribu karena harga mahal,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Rendi, pedagang santan Pasar Raya. Ia menyebut bahwa naiknya harga kelapa membuat penjualannya menurun meski kebutuhan santan meningkat selama Ramadan dan Lebaran.
“Pasokan kelapa dari Pariaman sekarang sedikit sekali, jadi harga naik drastis,” ujarnya.