Sumbarkita – Harga gambir di Sumatera Barat (Sumbar) anjlok tajam dalam sepekan terakhir. Sebelumnya harga komoditas tersebut sekitar Rp115 ribu per kilogram (kg), kini menjadi sekitar Rp25 ribu per kg, bahkan ada yang hanya dihargai di bawah Rp20 ribu per kg.
Ike (31), petani gambir di Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Limapuluh Kota, menyebut bahwa kondisi itu berlangsung sejak sepekan terakhir.
“Pekan terakhir ini harga gambir di sini hanya Rp25 ribu per kg,” ujarnya kepada Sumbarkita pada Selasa (13/5).
Ike masih merasa beruntung gambirnya dibeli Rp25 ribu per kg karena toke yang membeli gambirnya masih memiliki hubungan keluarga dengannya. Ia mengungkapkan bahwa ada petani lain yang terpaksa menjual gambirnya di bawah Rp20 ribu per kg.
Ike menduga penurunan harga itu berkaitan dengan konflik yang tengah berlangsung antara India dan Pakistan. Kedua negara tersebut merupakan pasar utama ekspor gambir dari Indonesia, khususnya Sumatera Barat.
“Ekspor gambir banyak ke India. Karena perang, banyak uang hasil penjualan gambir yang belum dicairkan importir kepada toke. Akibatnya, toke tak punya modal lagi untuk membeli dari petani,” tutur Ike.
Tak hanya berdampak kepada petani, kata Ike, penurunan harga itu mempengaruhi pendapatan para pekerja pengolah daun gambir atau biasa disebut “tukang gampo”. Sebelumnya, kata Ike, mereka bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp1 juta per bulan, tetapi kini hanya setengahnya.
“Anggota saya terakhir hanya dapat Rp500 ribu. Ini sangat berpengaruh ke ekonomi warga di sini, yang rata-rata petani gambir. Saat saya ke pasar terakhir, suasananya sepi. Pedagang yang biasanya menggunakan motor dagang atau mobil kampas, banyak yang harus membawa kembali dagangannya karena tak laku,” tuturnya.