“Ini adalah situasi yang luar biasa, ketika semua faktor yang bertepatan untuk transplantasi ini mampu menjadi obat yang tepat untuk leukemia dan HIV,” ujar salah satu penulis studi, Asier Saez-Cirion dari Pasteur Institute, Prancis.
Namun demikian, proses transplantasi sumsum tulang belakang yang dilakukan dalam kasus HIV dan leukimia kali ini merupakan prosedur yang berat dan berisiko. Prosedur ini hanya cocok untuk sebagian kecil pasien yang mengidap HIV dan leukemia.
Menemukan sel punca dari pendonor yang pas juga bukan perkara mudah.
“Sel kekebalan pasien sepenuhnya digantikan oleh sel donor. Hal ini memungkinkan sebagian besar sel yang terinfeksi menghilang dari tubuh,” ujar Saez-Cirion dikutip dari CNN.
Sebelumnya, dua pasien HIV yang dikenal dengan nama ‘pasien New York’ dan ‘City of Hope’ juga telah berhasil disembuhkan dengan menggunakan terapi sel punca. Kesembuhan keduanya diumumkan dalam konferensi ilmiah berbeda pada tahun lalu. ***